Senin, 26 Desember 2016

Berbahagialah Tanpa Syarat



Berbahagialah Tanpa Syarat
       Sahabatku yang baik hatinya apa kabar bahagia anda hari ini ? ada yang mencari kebahagiaan ditempat-tempat hiburan, organisasi-organisasi sosial, organisasi keagamaan maupun bisnis, menyepi ditempat gunung, dan masih banyak lagi. Bagi anda yang pernah mengalami pencarian kebahagiaan disalah satu tempat tersebut ( diluar diri anda ), apakah anda menemukan kebahagiaan disana? Apakah anda termasuk golongan orang-orang yang sedang menunggu untuk berbaahagia? Ada sahabat yang menunda untuk mereasakan kebahagiaan sampai anaknya lulus kuliah. Kemudian menundanya sampai anaknya mendapatkan pekerjaan (yang bahkan penundaan itu diperpanjang lagi sampai anaknya bisa berumah tangga). Begitu panjang deretan penundaan itu, hingga ketika napas sudah ditenggorokan, akhirnya ia baru terssadar bahwa ia terus menerus menunda untuk merasakan kebahagiaan. Lalu, apakah benar bahwa kebahagiaan harus ditunda terus, bahkan seseorang masuk surga? Tahukah anda yang baik hatinya, mencari dan menunggu datangnya kebahagiaan adalah sia-sia? Kebahagiaan sejatinya lahir saat anda bisa hidup dengan utuh, tanpa ada sekat. Setiap detik dalam kehidupana adalah aliran kebahagiaan yang seharusnya kita syukuri dan nikmati sepenuh hati. Bagi seseorang yang menikmati kehidupan tidak ada namanya sedang bekerja maupun berlibur yang adanya hanyalah ia sedanga menikmati hidup sambil terus meneriakkan ujaran favoritnya, “its my life”.
       Sahabtku, marilah kita menikmati hidup dengan penuh rasa syukur. Setiap detak jatung mengalirkan darah kepenjuru buluh dalam tubuh, setiap kembang kempisnya kantong paru-paru dalam mengalirkan oksigen keseluruh tubuh, dan setiap keteraturan yang menghidupkan jasad serta jiwa kita, seharusnya sudah lebih dari cukup untuk membuat kita bahagia. Menikmati “saat ini” dengan penuh rasa syukur adalah sumber kebahagiaan sejati dalam kehidupan.
    Kesimpulannya yaitu kebahagiaan sejak lahir saat kita bisa hidup dengan seutuhnya, tanpa ada sekat. Setiap detik dalam kehidupan kita adalah aliran kenikmatan hidup. Bagi mereka yang mencintai kehidupannya, tidak ada yang namnay sedang bekerja atau sedang berlibur yang ada hanyalah ia sedang menikmati hidup dengan terus meneriakkan ujaran favoritnya, “its my life”.
Sumber:SusantoEdi.DinnerForYourSoul.2012.Yogyakarta:DIVApress.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar