Minggu, 25 Desember 2016

Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Budaya



Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Budaya adalah manusia yang berada pada siklus idea atau pengetahuan bersama yang menjadi acuan dalam melaksankan aktivitas bersama, melahirkan materi kebudayaan bersama atau pribadi yang merupakan pengembangan dari dorongan budaya, diberbagai sektor kehidupan keagamaan, keilmuan, peralatan hidup, keorganisasian sosial, bahasa dan komunikasi, serta kesenian.( Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, M.A. Ilmu Sosial & Budaya Dasar Hal 14-15).
Manusia Dalam Kebudayaan dapat diartikan sebagai pencetus, penganalisis dan pengubah, pengembang, penepis penggagas unsur budaya baru dari internal maupun dari kemunculan dan kehadiran budaya eksternal, dan pemakai budaya itu sendiri. Jadi  dan penerima mansusia dapat berdiri sebagai subjek dan objek, pewaris (cultural heritager) dan penerima waris (cultural receivent), serta pengembang kebudayaan (cultural providers) sekaligus.( [1] Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, M.A. Ilmu Sosial & Budaya Dasar Hal Hal 31)
Nilai Budaya ada enam nilai yang amat menentukan wawasan etika dan kepribadian manusia  sebagai individu maupun sebagai masyarakat, yaitu : ekonomi, solidaritas, agama, seni, kuasa dan teori. Enam nilai budaya itu merupakan kristalisasi dari berbagai macam nilai kehidupan, yang selnjutnya mennetukan konfigurasi kepribadian dan norma etik individu maupun masyarakat.( Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, M.A. Ilmu Sosial & Budaya Dasar Hal Hal 142-143)
Simbol signifikan adalah sejenis gerak isyarat yang hanya dapat diciptakan manusia. Isyarat menjadi simbol signifikan bila muncul dari individu yang membuat simbol-simbol itu sama dengan sejenis tanggapan (tetapi tak selalu sama) yang diperoleh dari orang yang menjadi sasaran isyarat. Fungsi bahasa atau simbol yang signifikan pada umumnya adalah menggerakkan tanggapan yang sama dipihak individu yang berbicara dan juga pihak lainnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar