Selasa, 27 Desember 2016

Inovasi Pembelajaran dalam Optimalisasi Potensi ABK


Inovasi Pembelajaran dalam Optimalisasi Potensi ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)

Pada dasarnya setiap anak memiliki potensi luar biasa dalam dirinya, tinggal bagaimana cara kita untuk mengoptimalkan potensi tersebut. Dalam proses optimalisasi setiap anak tentu memiliki problema belajar yang tingkatannya relatif, ada yang mudah, rata-rata, atau bahkan sulit. Bagi anak-anak normal mungkin bukanlah permasalahan yang sulit, tapi Bagaimana dengan anak-anak berkebutuhan khusus seperti tunanetra, tunarungu, tunawicara, tunawisma, dan lainnya? tentu sulit bagi mereka untuk mengatasi permasalah pembelajaran.
Dalam hal ini diperlukan sebuah inovasi pembelajaran yang khusus bagi ABK. Inovasi seperti apakah yang bisa mengotimalkan potensi luar biasa dalam diri Anak yang memiliki keterbatasan khusus ini? Sebelum itu, alangkah baiknya kita mengetahui apa itu inovasi pembelajaran.
Inovasi  pembelajaran, tentu kita tidak asing lagi dengan dua kata tersebut. Lantas apa arti dari kedua kata tersebut? Inovasi sendiri meiliki arti pembaharuan, sedangkan pembelajaran memiliki arti sebuah kegiatan penyampaian ilmu pengetahuan dari seoang tenaga pendidik kepada para peserta didik. Sehingga, inovasi pembelajaran merupakan suatu upaya pembaharuan terhadap komponen yang diperlukan dalam penyampaian materi pelajaran berupa ilmu pengetahuan dari tenaga pendidik epada para peserta didik dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang berlangsung.
Berikut merupakan hal-hal yang harus diperhatikan dalam melakukan inovasi pembelajaran:
1.      Model pembelajaran
2.      Strategi pembelajaran
3.      Media pembelajaran
Setelah memiliki pengetahuan mengenai inovasi pembelajaran, kita dapat mengetahui pula inovasi pembelajaran seperti apa yang sesuai bagi para ABK.
            Mengetahui banyaknya jenis ABK, maka ruang lingkup pembahasan akan dipersempit pada ABK yang memiliki keterbatasan penglihatan (tunanetra).  Tunanetra adalah anak yang memiliki gangguan daya penglihatannya, berupa kebutaan menyeluruh atau sebagian, dan walaupun telah diberi pertolongan dengan alat bantu khusus masih tetap membutuhkan pelayanan pendidikan khusus.
            Bagi seorang tunanetra tentu menghadapi banyak kesulitan dalam belajar, terutama dalam membaca, menghitung dan lainnya. Orang tunanetra biasanya lebih menggunakan imajinasi dalam belajar, karena dia tidak dapat melihat objek pembelajaran. Namun, selain kekurang tersebut tentu ada kelebihan tersendiroi dalam orang penyandang tunanetra ini. Menurut penelitian yang dilakukan University of Bath menemukan bahwa orang tunanetra justru memiliki kemampuan dan memori lebih baik dibanding orang normal. Penelitian ini telah diterbitkan dalam jurnal Behavioural Brain Research.
            Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa inovasi pembelajaran yang sesuai untuk optimalisasi potensi ABK terkhusus tunanetra adalah dengan melakuakan sebuah pembelajaran yang lebih menggunakan daya ingat, seperti meningkatkan hafalan, dan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar