Selasa, 13 Desember 2016

Interaksi Sosial



Interaksi Sosial
1.      Terjadinya interaksi
      Interaksi sosial adalah hubungan dianamis yang terjadi antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Ciri-ciri interaksi sosial Charles P. Loomis (ahli sosiologi dari Amerika Serikat) yaitu jumlah pelaku dua orang atau lebih, terdapat komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol atau lambang, terdapat tujuan yang akan dicapai serta terdapat dimensi waktu meliputi masa lalu, masa kini, dan masa mendatang.
      Interaksi sosial dapat terjadi jika memenuhi dua syarat, yaitu kontak sosial (social contact) dan komunikasi (communication).
a.       Kontak sosial terjadi ketika dua individu/kelompok berhubungan, baik secara langsung (primer) maupun tidak langsung (sekunder). Terjadinya kontak sosial tidak hanya bergantung dari tindakan seseorang, tetapi juga berdasarkan tanggapan (respons) seseorang terhadap tindakan tersebut.
b.      Komunikasi, yaitu proses pengiriman pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud bisa dipahami oleh penerima pesan. Aspek penting dalam komunikasi adalah munculnya penafsiran seseorang terhadap pesan/berita yang diterima. Beberapa komponen dalam preoses komunikasi yaitu pesan yang disampaikan, pihak penerima pesan (komunikator), pihak yang menerima pesan (komunikan), respons atau tanggapan dari penerima pesan.
2.      Faktor-Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
       Interaksi sosial disebkan oleh faktor-faktor berikut :
a.       Imitasi merupakan kecendrungan meniru sikap, tindakan, tingkah laku atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan.
b.      Sugesti merupakan sikap, pandangan, dan pendapat orang lain yang diterima tanpa dipikir ulang.
c.       Simpati merupakan suatu proses keetika seseorang merasa tertarik kepada pihak lain berkaitan dengan perilaku atau penampilannya.
d.      Identifikasi merupakan kecendrungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama persis (identik) dengan pihak lain.
e.       Empati merupakan kemampuan untuk merasakan keadaan orang lain dan ikut merasakn situasi yang dialami atau dirasakan orang lain.
f.       Motivasi merupakan dorongan dari dalam diri seseorang untuk melakukan tindakan.
Interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat dapat bersifat sebagai berikut.
a.       Aksidental dan tidak direncanakan, yaitu interaksi yang terjadi secara spontan, misalnya menyapa tetangga ketika bertemu di pasar.
b.      Berulang, yaitu interaksi sosial yang terjadi secara berulang-ulang, misalnya siswa memimpin doa sebelum belajar setiap pagi.
c.       Teratur, yaitu interaksi yang terjadi dengan pola sama dan konsisten, misalnya acara makan malam bersama kelaurga yang dilakukan setiap hari.
d.      Disengaja, yaitu interaksi yang terjadi sengaja/direncanakan, misalnya rapat OSIS.
e.       Resiprokal, yaitu interaksi yang mengandung makna timbal balik, dengan pelaku dua orang atau lebih. Interaksi  tidak dapat terjadi pada satu orang saja.
3.      Identifikasi Proses Asosiatif
       Proses Asosiatif merupakan jenis interaksi sosial yang mengarah pada persatuan dan dapat meningkatkan hubungan solidaritas antarindividu/kelompok. Proses asosiatif dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
a.       Kerja Sama (Cooperation)
      Yaitu suatu usaha bersama antara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Berbagai bentuk kerjasama sebagai berikut.
1.      Koalisi (coalition), yaitu kerja sama dua organisasi politik atau lebih untuk mencapai tujuan yang sama dengan cara bergabung menjadi satu
2.      Kooptasi (cooptation), yaitu bentuk kerja sama yang dilakukan dengan jalan menyepakati pimpinan yang akan ditunjuk untuk mengendalikan jalannya organisasi/kelompok.
3.      Tawar-menawar (bergaining), yaitu bentuk perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua pihak atau lebih.
4.      Patungan(join venture), yaitu kerja sama dua badan usaha atau lebih untuk meraih keuntungan dalam bidang ekonomi.
b.      Akomodasi
       Akomodasi, yaitu interaksi sosial antara individu dan kelompok dalam upaya menyelesaikan suatu pertentangan. Bentuk akomodasi dapat dibedakan sebagai berikut.
1.      Kompromi (compromise), yaitu persetujuan dengan jalanm damai untuk saling mengurangi tuntutan.
2.      Toleransi, yaitu sikap menghargai yang ada dalam masyarakat.
3.      Arbitrase (arbitration), yaitu suatu usaha penyelesaian sangketa dengan bantuan pihak ketiga yang dipilih oleh kedua belah pihak yang bersengketa. Arbitrase biasanya melibatkan pihak berwajib untuk menyelesaikan masalah.
4.      Mediasi (mediation), yaitu proses keikutsertaan pihak ketiga sebagai penasihat yang  netral dalam penyelesaian suatu perselisihan.
5.      Koersi (coercion), yaitu bentuk akomodasi yang dilaksanakan dengan menggunakan tekanan (pemaksaan) sehingga salah satu pihak berada dalam keadaan lebih lemah dibandingkan pihak lawan.
6.      Konsiliasi (conciliation), yaitu usaha mempertemukan keinginan pihak yang berselisih untuk menyelesaikan perselisihan tersebut.
7.      Ajudikasi (ajudication), yaitu penyelesaian konflik/perselisihan dipengadilan (meja hijau).
8.      Stalemate, yaitu keadaan yang ditandai adanya kekuatan seimbang dari kedua pihak yang bertikai sehingga pertikaian terhenti pada titik tertentu.
c.       Akulturasi
      Akulturasi, yaitu proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian dari kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan kepribadian ataupun ciri khas kebudayaan yang asli.
d.      Asimilasi
       Asimilasi, yaitu peleburan dua atau lebih kebudayaan yang berbeda menjadi  satu kebudayaan tunggal yang dirasakan sebagai kebudayaan milik bersama. Proses asimilasi mengarah pada hilangnya perbedaan.
e.       Amalgamasi
      Amalgamasi, yaitu meleburnya dua kelompok budaya menjadi satu dan melahirkan kelompok budaya baru. Proses amalgamasi mempertegas hilangnya perbedaan-perbedaan yang ada.
4.      Mengidentifikasi Proses Disosiatif
       Proses disosiatif merupakan interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan. Bentuk interaksi sosial disosiatif sebagai berikut.
a.       Persaingan Kompetisi
       Persaingan/kompetisi adalah suatu proses sosial yang dilakukan individu/kelompok untuk mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan tertentu.
b.      Pertentangan (pertikaian/konflik)
       Pertentangan adalah susatu proses sosial ketika seseorang/kelompok dengan sadar atau tidak sadar menentang pihak lain disertai atau kekerasan untuk mendapatkan keinginan/tujuannya.
c.       Kontravensi
     Kontravensi adalah usaha sadar untuk merintangi atau menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain. Cara-Cara kontravensi berupa gangguan, fitnah, provokasi, dan intimidasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar