Kamis, 22 Desember 2016

Kekerasan dalam Pacaran



Kekerasan dalam Pacaran
       Kata orang cinta itu buta. Sering kali memang ada benarnya terutama bagi para korban kekerasan dalam pacaran. Pelecehan dan kekerasan kecil dianggap sebgai bumbu percintaan, bahkan ketika kekerasan mulai sering terjadi dan berubah menjadi lebih parah. Padahal, dalam hubungan yang tanpa ikatan seperti itu, seorang perempuan seharusnya tetap menggunakan akal sehat dalam melihat hal-hal yang terjadi dalam hubungan tersebut. Dalam hubungan beratasnamakan cinta, seharusnya tidak terdapat unsur kekerasan dan pemaksaan sedikit pun, karena cinta adalah hal yang identik dengan kasih sayang dan kelemah lembutan.
       Jangan langsung percaya, jika ada yang mengatakan mitos-mitos, seperti anggapan bahwa rasa cemburu dan kekerasan adalah bentuk perhatian dan tanda cinta sang pacar. Padahal hal tersebut sebenarnya tidak lain adalah hal bukti bahwa dia ingin membuat kita tunduk dan selalu mengikuti kemauannya. Ada juga mitos yang mengatakan bahwa janji untuk bertanggung jawab yang diucapkan sang pacar sebelum mengajak berhubungan seksual pasti akan ditepati, padahal dalam begitu banyak kasus janji-janji tersebut tidak terbukti sama sekali, dan tinggalah perempuan yang menanggung sendiri kehamilannya yang diluar pernikahan. Atau kita juga sering mendengar bahwa sang pacar yang sudah meminta maaf atas kekerasan yang telah dialkukannya, berjanji untuk tidak melakukan hal itu lagi. Namun, dalam banyak keaadaan terbukti bahwa kekerasan tersebut menjadi siklus berulang yang terus terjadi ketika perempuan hanya diam membiarkan.
       Cinta memang indah namun ketahuilah bila lelakimu mencintaimu dengan baik hal tersebut tidak akan terjadi bahkan dia akan menjagamu dengan segala kehormatanmu. Tinggal bagaimana kamu menjaganya, pake rasionalisasi juga ya guys jangan pake hati mulu biar ga baper hehe, So loving your self yaaaa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar